Dosen IIP UNAIR Sabet Gelar PhD Sekaligus Penghargaan dari National Chiao Tung University (NCTU) Taiwan

Sebuah prestasi kembali ditorehkan oleh salah satu akademisi program studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga. Imam Yuadi, S.Sos, M.M., Ph.D. dosen yang baru saja menyelesaikan studi doktoralnya di National Chiao Tung University (NCUT) Taiwan berhasil meraih penghargaan bergengsi atas disertasinya yang berjudul “Digital Forensics of Printed Sources Identification”. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden NCTU bersama empat lulusan doktor dari departemen lain.

Tidak hanya itu, selama masa studinya di NCTU, beliau juga telah menghasilkan delapan karya yang terpublikasi internasional. Empat di antaranya merupakan jurnal internasional yang terindeks di Science Citation Index (SCI) dan Scopus. Sementara empat karya lainnya pernah dipresentasikan  di Seattle dan Arizona (USA), Lisbon (Portugal) dan Moscow (Rusia). Karyanya tersebut kini dipublikasi secara internasional di Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) conference.

Imam Yuadi, S.Sos, M.M., Ph.D. mengatakan bahwa dibalik segudang prestasi yang telah dihasilkan rupanya menyimpan kisah perjuangan panjang yang tak mudah. Alumni D3 Teknisi Perpustakaan Universitas Airlangga itu mengaku bahwa sempat mengalami banyak kesulitan pada awal perkuliahannya di NCTU. Imam Yuadi, S.Sos, M.M. yang berlatar belakang pendidikan ilmu sosial ini tak pernah menyangka jika akan berkecimpung pada dunia kampus yang begitu kental dengan ranah sains dan teknik.

Bayangannya untuk mengambil studi manajemen informasi yang berkaitan dengan metode penelitian sosial dan statistika seketika pupus, yang kemuadian memutuskan untuk menempuh studi tentang digital forensik di bawah departemen manajemen informasi. Meskipun telah memilih departemen informasi, rupanya para dosennya justru berasal dari teknik elektro, teknik industri, dan ilmu komputer. Tak dapat dielakkan, beberapa kesulitan dialami pada dua tahun pertama perkuliahannya di NCTU.

Namun tak ada kata menyerah, ia terus berusaha dan mencoba beradaptasi dengan rumpun ilmu baru yang ditekuni. Motivasi utamanya adalah ingin cepat lulus, kemudian pada tahun ketiga ia mulai merasa mampu untuk menyesuaikan diri serta mengembangkan tulisannya, termasuk mengikuti konferensi dan menulis jurnal.

Selama masa studinya, Imam Yuadi, S.Sos, M.M., Ph.D. lebih banyak menghabiskan waktunya di laboratorium dan jarang pulang ke asrama kampus untuk melakukan penelitian. Usahanya pun tak selamanya mulus, dan sempat mendapat hujatan dari profesornya hingga nyaris menjatuhkan mentalnya. Berkat dukungan keluarga, teman-teman, serta motivasi diri untuk cepat lulus, setiap permasalahan yang dialami bukan merupakan persoalan yang sulit baginya.

Kerja kerasnya kini membuahkan hasil, yaitu dengan menjadi salah satu dari  mahasiswa Indonesia di NCTU yang lulus dalam kurun waktu singkat untuk program doktoral. Disertasinya yang mengusung tentang investigasi terhadap dokumen tercetak untuk menentukan jenis printer asli dengan menggunakan metode machine learning, berhasil membawanya menyabet gelar PhD dengan status Outstanding Contribution Award atau Penghargaan Atas Kontribusi Luar Biasa.

Untuk ke depannya, Imam Yuadi, S.Sos, M.M., Ph.D. mengatakan bahwa akan terus menekuni dan mengembangkan digital forensik untuk dokumentasi, arsip, dan perpustakaan. Namun juga tidak menutup kemungkinan bahwa akan melakukan penelitian serupa serta berkontribusi dalam bidang sains lainnya. (zad)

Share