Cerita Pengalaman Para Pengurus Himaforsta dalam Kegiatan Berorganisasi

IIP – Get to Know Me merupakan salah satu proker divisi PSDM yang bertujuan untuk melakukan sharing pengalaman dari pengurus Himaforsta. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 18 September kemarin. Acara yang diisi oleh dua orang pengurus dari HIMA ini berhasil memberikan sebuah pandangan baru bagi mahasiswa terutama mahasisiwa baru yang hendak mendaftarkan diri menjadi pengurus Himaforsta di kepengurusan selanjutnya. Sesi pertama diisi oleh Intan Farida, mahasiswa IIP angkatan 2019 yang juga menjabat sebagai kepala divisi PSDM Himaforsta 2021.

Intan bercerita bahwa Ia telah menjadi bagian dari pengurus Himaforsta sejak tahun 2020, di mana awalnya Ia hanya ingin mencoba mendaftar di kepengurusan tahun 2020 dan tidak berambisi untuk menjadi pengurus sebelumnya. Ia bercerita bahwa awalnya Ia hanya iseng mencoba mendaftar ketika open recruitment pengurus di sana, dengan hanya berbekal sebuah CV yang ala kadarnya, ia memilih tiga divisi yaitu Minba, Adkesma dan Kominfo, meskipun ia berkata ia tidak memiliki skill dalam editing, namun di divisi kominfo tersebutlah ia diterima. Meskipun diterima di tempat yang belum pernah ia coba sebelumnya, ia mengatakan bahwa ia mendapat banyak pengalaman baru yang belum pernah dia dapatkan.

“Hal baik yang aku dapetin pastinya aku dapat pengalaman-pengalaman yang benar-benar aku rasain  di dunia kampus, terus aku bisa kenal sama kating-kating, walaupun aku ngga dikasih jobdesk editing begitu, tapi aku jadi tahu, ‘oh ternyata ada ya aplikasi editing ini dan macam-macam gitu kayak aplikasi yang baru pertama kali aku tahu’. Terus juga kan kemarin pas offline itu ada kayak gathering gitu kan buat rapat kerja pertama kali nah itu ke Pacet nginep di villa gitu dan itu pertama kalinya aku ke daerah luar Surabaya gitu, oh iya, ada lagi, bisa dapat teman baru gara-gara prokernya PSDM taun lalu yang studi banding, nah itu studi bandingnya sama Himaka UNPAD nah itu seru banget bisa saling follow IG, kenal satu sama lain, terus kan ada sharing gitu kan jadinya bisa tahu oh ternyata begini ya kehidupan di Tanah Pasundan,” ujar Intan.

Setelah satu kepengurusan menjadi Staff Kominfo, pada tahun 2021 Intan diamanahi menjadi Kepala Divisi PSDM, karena keinginannya ingin menjalin hubungan internal dan eksternal dalam organisasi dan menurutnya amanah ini membuatnya tertantang karena harus selalu dituntut untuk bicara dan mengemukakan pendapat, namun di sisi lain tantangan tersebut bisa menjadi kesempatan baginya untuk terus meningkatkan kemampuan public speaking dan percaya dirinya. Banyak suka duka yang dialami Intan selama menjadi kepala divisi. Momen yang menyenangkan seperti staff yang baik dan bisa diajak kerja sama, bisa membangun relasi dengan orang-orang baru. Dan kesusahan yang dialaminya selama menjadi kadiv ketika staffnya tidak ada kabar atau pun ketika jenuh mengerjakan tugas kuliah dengan tugas organisasi. Intan juga memberikan tips leadership-nya selama menjadi kadiv PSDM sebagai penutup sesi pertama.

“Pemimpin yang baik itu yang bisa mengayomi anak-anaknya, menjadikan staff bukan staff dan lebih berusaha menghilangkan gap antara pemimpin dan bawahan,” ujarnya.

Setelah sesi satu berakhir, dilanjut oleh sharing pengalaman dari Syahril Ulya, mahasiswa IIP angkatan 2020 yang menjabat sebagai Staff Adkesma. Sebelum berproses di Himaforsta, Syahril sudah pernah melakukan kegiatan organisasi sebelumnya, tetapi Ia mengaku bahwa ada perbedaan kegiatan organisasi yang dilakukan semasa sekolah dan kuliah. Syahril mengaku mendapatkan banyak pengalaman yang didapatkan selama mengikuti kepanitiaan-kepanitiaan yang ada di kampus. Namun, pengalaman yang paling berkesan adalah ketika ia menjadi LO bagi mahasiswa baru dan LO pembicara di acara Adkesma serta menjadi Penanggung jawab disalah satu acara Adkesma.

“Yang paling berkesan adalah ketika jadi LO maba, serasa jadi orang penting, ditelpon, diline kita cariin mereka dari jalur SNMPTN sampai jalur mandiri, terus diundang ke grup, terus karena maba ini baru kita jadi fasilitator mereka,” ujar Syahril.

Meskipun ada beberapa  hal yang membuatnya merasa kesal selama menjadi LO bagi maba, Ia memakluminya karena merasa bahwa mahasiswa baru memang membutuhkan bantuan dan bimbingan karena menjalani masa transisi. Syahril memberikan sebuah tips ketika menghadapi maba di mana ketika menghadapi mahasiswa baru yang perlu dilakukan adalah berusaha saling mengerti tentang keadaan mahasiswa baru itu sendiri, karena mereka memang belum paham mengenai dunia perkuliahan.

Selain sharing pengalaman selama berorganisasi, Syahril juga menceritakan pengalaman awalnya ketika menjadi mahasiswa baru di IIP karena ia berasal dari wilayah luar Jawa. Dan pengalamannya menang menjadi perwakilan IIP dalam lomba debat di Dekan Cup Fisip yang baru saja selesai dilaksanakan. (ae)


Artikel ini diliput langsung dari acara yang diselenggarakan Himaforsta dan Divisi PSDM “Get To Know Me, Experience at Himaforsta” pada Sabtu, 18 September 2021

 

Share